Selasa, 06 Oktober 2015

Ketika Saya Menjadi Direktur I PT. WF Indo


Oleh; Wahyudi
 

Tanpa ada ambisi, apalagi ambisius menjadi pimpinan puncak perusahaan. Sama sekali tidak ada. Tetapi mitra dan rekan kerja di perusahaan menunjuk kapasitas saya memegang posisi Dewan direksi. Belum lama, sekitar tahun 2013 lalu saya ikut membidani dan meresmikan berdirinya perusahaan yang siap bergerak di pembangunan infrastruktur gedung dan agen pelaut. Saya kebetulan ditunjuk sebagai salah satu dewan direksi didalamnya.

Perusahaan ini berkantor pusat di Cirebon dan Indramayu. Tetapi daerah operasionalnya mencakup pulau jawa, Sulawesi, sumatera, bali dan Kalimantan. PT. Wanakaya Fortune Indo adalah perusahaan kontraktor yang menangani pengerjaan proyek insulation, refractory dan ducting infrastruktur gedung perkantoran.

Selain itu perusahaan ini juga giat terlibat dalam bisnis kelautan dan perikanan. Ada jajaran direksi yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan. Saya mendorong agar kompetensi itu bisa digunakan sebagai gardu berinvestasi di sector maritim. Pada waktu itu dengan cepat saya bersama rekan direksi memulai MoU langsung dengan beberapa perusahaan perikanan di pelabuhan benoa bali. Saya merasa sangat sibuk sekali, bekerja 24 jam tiap hari. Hampi setiap minggu saya harus keliling ke beberapa daerah di bali dan jawa. Bersama direktur utama; pak Sopani, pa Ahfi dan pa Samudi, mereka orang-orang yang gigih, professional dan pekerja keras, mereka mitra yang sangat baik dan menginspirasi.

Pa Sopani sebagai dirut memiliki pengalaman yang kuat di sector pembangunan, perawatan dan perbaikan infrastruktur gedung. Perjalanan saya hingga mendapatkan kesempatan menjadi direksi ini cukup panjang.

Selama saya menempuh perjalanan proefsional di perusahaan tersebut. Alhamdulillah kinerja persuhaan berjalan baik dan solid. Tepat pada januari 2015 lalu. Saya merasa ingin belajar dan memasuki dunia baru. Walau berada di posisi puncak, saya merasa perlu waktu untuk berhenti sejenak dalam perjalanan di korporasi dan merenung apa yang sebenarnya mau saya lakukan. Selain mau berhenti sejenak, saya sekaligus ingin mengisi baterai dulu. Meski sudah bekerja, passion saya sepertinya lebih cenderung ingin menjelajahi jalur profesi lainnya.

Pernah saya mengajak kawan dekat, dia penulis. Saya ajak untuk mendirikan perusahaan pers. Saya juga pernah mengajak teman, profesinya guru, saya ajak untuk mendirikan lembaga pendidikan. Namun, orang-orang yang saya ajak ini rupanya belum memiliki keberanian, komitmen dan panggilan jiwa interpreuner sehingga sulit ia melangkah. 

Sebelum saya sibuk di PT. WF indo, saya aktiv juga sebagai pengurus Yayasan Wakaf Manba’ul ‘Ulum, yayasan yang sepenuhnya dikendalikan keluarga, perjalanan karir di Yayasan ini kurang bagus, tidak mengakomodasi potensi yang berasal dari luar lingakarn keluarga. Saya orang yang berasal dari luar lingkaran keluarga tentu sama sekali jangan berharap bisa berkontribusi besar. Sekalipun sudah lama mengabdi dan bekerja didalamnya. Yayasan ini cukup berkembang di dunia pendidikan secara swadaya. Memiliki lembaga pendidikan dari tingkat TK, SMK dan berencana ada perguruan tinggi juga.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar